Rabu, 30 Maret 2016
Berlangganan

Anda Lebih Mulia dari Malaikat, Jangan Jatuhkan Diri Anda Menjadi Hewan


Hingga detik ini aku tetap tetap heran pada orang-orang yang lebih mengunggulkan malaikat atas para nabi serta para wali. Kalau landasan pengunggulan adalah bentuk fisik, maka penampilan luar manusia lebih baik daripada penampilan luar malaikat yang mempunyai berbagai sayap.

Bila penampilan manusia tidak dijadikan argumen pengunggulan – lantaran adanya kotoran-kotoran badan yang melekat padanya – maka penampilan luar itu bukanlah hakikat manusia, sebab ia cuma wadahnya, Bahkan kadang faktor kurang baik itu dianggap sesuatu keutamaan. Umpama, aroma mulut orang yang puasa, darah syuhada serta tidur saat sedang shalat. Kendati kotor’ semua ini justru desain luar sarat kualitas serta kualitas yang dimilikinyalah yang menjadi barometer keunggulan pelaku alias pemiliknya.

Sebagian orang mungkin berbicara “ Para  malaikat mempunyai kedudukan , sebab mereka dicintai Allah serta mereka mempunyai kebesaran sebab mereka dibanggakan Allah. Perkataan semacam ini tidak benar sebab mereka sudah ‘bersujud’ terhadap manusia. Ini menjadi bukti nyata keunggulan kami atas mereka .

Apabila keutamaan malaikat sebab ilmu, maka kami semua sudah mengenal apa yang terjadi pada hari ketika mereka berkata,’ tidak ada yang kami ketahui tidak hanya dari apa yang sudah Engkau ajarkan terhadap kami”.. (QS Al Baqarah 2 : 20 serta Allah berfirman ,” Hai Adam, kabarhukanlah terhadap mereka nama-nama benda ini .. (QS Al Baqarah : 33)

Kalau malaikat diunggulkan sebab substansi dzat mereka, maka sunstansi ruh kami sama dengan sunstansi dzat mereka, terlebih lagi kami juga dibebani dengan beban-beban tubuh kasar. Demi Allah , kalau bukan sebab butuhnya penunggang unta pada tubuh, pasti ia tidak bakal berhenti untuk mencarikan makanannya serta pasti ia tidak bakal berlaku lemah lembut dalam menjalankannya, agar iaBisa hingga ke tempat tujuannya pada waktu yang diharapkannya !

Lebih mengherankan lagi bila para malaikat diunggulkan sebab tidak sedikitnya ibadah. Ini adalah pengunggulan yang tidak mengandung unsur kesusahan. Semacam halnya tidak lah aneh apabila air meluncur kebawah serta dengan cepat. Yang aneh adalah bila air naik ke atas!

Para malaikat dengan pembawaaannya yang tanpa nafsu, justruBisa melakukan yang sebaliknya serta mengaku tuhan. Sebab mereka sanggup memecahkan batu karang  serta membelah bumi. Sebab itulah mereka diancam dengan,” Serta barang siapa diantara mereka berbicara “ sesungguhnya aku adalah tuhan tidak hanya daripada Allah, maka ia Kami beri balasan dengan neraka jahanam (qs. Al Anbiya : 29), serta sebab mereka mengenal hukuman tuhan , mereka pun merasa ketakutan.

Selain itu kami bahkan butuh berjuang lebih keras dari mereka, sebab kami sangat jauh dari pengetahuan yang sesungguhnya. Kami punya keyakinan yang tidak jarang lemah pada Tuhan, kami mempunyai hawa nafsu yang dominan berkuasa atas diri kami serta kelalaian kami pun amat akut.

Demi Allah , kalau salah satu malaikat yang didekatkan diuji dengan ujian  yang ditimpakan terhadap manusia pasti ia tidak bakal sanggup bersi kukuh.

Seseorang yang gampang naik pitam dari kami diperintah menahan amarahnya. Seseorang yang punya mata disuruh menundukkan pandangannya.  Seseorang yang bahagia serta pandai bicara diminta untuk diam. Sesorang yang suka tidur disuruh mengerjakan shalatHarta benda am. Seseorang yang ditinggal mati kekasihnya disuruh bersabar. Seseorang yang punya kesehatan prima disuruh bersyukur. Begitu pula saat bangun tidur di waktu pagi, sesorang dari kami diseru oleh agama, “ Carilah untukmu keluargamu, tetapi berhati-hatilah dalam mencarinya!” Padahal ketika itu, sesuatu yang bukan hasil usahanya sendiri sudah bercokol mendalam pada dirinya, semacam cinta istri, cinta anak serta kebutuhan primernya sendiri.

Pertanyaannya kemudian, apakah malaikat punya hal-hal semacam di atas? Bukankah ibadah yang mereka lakukan hanyalah ibadah sederhana yang tidak dibarengi sedikitpun penentangan ambisi serta hawa nafsu? Bukankah ibadah yang mereka kerjakan Cuma ibadah fisik yang terdiri dari rukuk, sujud serta tasbih? Bukankah mereka tidak punya ibadah-ibadah maknawi semacam yang kami miliki?

Selain itu semua nyatanya tidak sedikit malaikat bertugas melayani kami manusia. Sebagian bertugas mencatat amal lakukanan kita, sebagian bertugas mendorong kami serta sebagian bertugas mengirimkan angin serta hujan terhadap kita

Jangan sekali-kali menganggapku sudah meremehkan ibadah para malaikat sebab mereka sangat takut serta berhati-hati lantaran mereka  mengenal kebesaran Sang Pencipta. Tetapi aku hanya ingin membahas bahwa keyakinan makhluk yang tidak sempat bersalah adalah sesuatu Yang biasa , sedangkan penyesalan makhluk yang tenggelam dalam kesalahan adalah faktor yang luar  biasa, sebab ia sanggup membawa ruhnya ketingkat yang lebih tinggi. Sebab itu wahai saudara-saudaraku, sadarilah kemuliaan diri kamu serta peliharalah substansi diri anda, Jangan sekali-kali kamu mengotorinya dengan dosa-dosa yang kamu lakukan. Jangan pula biarkan diri  Engkau  terjerumus  ke tingkatan binatang sebab kesalahan-kesalahan yang kamu kerjakan, sebab kamu punya potensi untuk lebih unggul atas malaikat ! (..Jangan pula rugi sudah Allah ciptakan sebagai manusia, dialah khalifah Allah di muka bumi..)

Tidak ada daya serta kekuatan kecuali dari Allah Yang Maha luhur lagi Maha besar  ..


Sumber :eramuslim ,com