Rabu, 30 Maret 2016
Berlangganan

Hanya Dengan Tauhid Manusia Mendapat Kemuliaan


Tidak bakal sempat ada, siapapun yang bisa memberbagi kemuliaan terhadap manusia, kecuali manusia hanya dengan bertauhid. Tauhidlah yang bakal membangkitkan kekuatan serta harga diri penganutnya.

Hanya Allah saja Yang Maha Kuat, serta hanya Allah saja Yang Maha Perkasa.Hanya Allah saja yang berhak di sembah serta dibadahi. Hanya Allah saja, yang layak dimintai pertolongan.Tak ada seorangpun manusia yang bisa menandinginya.

Seorang penganut “aqidah tauhid” tidak mau menjadi hamba sahaya dari siapapun. Penguasa manapun. Raja serta Presiden manapun. Apalagi menghamba terhadap Raja serta Presiden yang zalim. Hakekatnya mereka merupakan orang-orang yang lemah.Nir  mempunyai kekuatan apa-apa. Sebab itu, manusia yang menyembah manusia, meminta pertolongan, meminta perlindungan, menggantungkan nasibnya terhadap sesama manusia, maka mereka bakal tersungkur ke dalam lembah kehinaan.

Betapa tidak sedikitnya manusia kali ini yang menjadi hamba hina-dina, sebab mereka memperperbuat manusia yang lemah itu, sebagai sesembahan mereka. Menjadi mereka tempat bergantung serta meminta pertolongan. Mereka berpendapat yang namanya Raja serta Presiden mempunyai kekuasaan serta kekuatan yang bisa menjadi tempat mereka bergantung.

Mengagung-agung manusia dengan status yang dimilikinya, serta menafikan kekuasaan serta keesaan AllahTa’ala, maka manusia bakal masuk ke dalam celah kesesatan, yang tidak mungkin bisa membawa dia kepda kemuliaan di hadapan Allah Ta’ala. Mereka menjadi manusia yang paling lemah, serta hina,baik dihadapan manusia serta dihadan Allah Rabbul Alamin.

Hari-kali ini  Allah Azza Wa Jalla menunjukan serta membuktikan terhadap manusia di seluruh muka bumi, bahwa manusia yang selagi disangka kuat serta dengan kekuasaannya, bisa menjadi tempat bergantung serta melindungi mereka, satu demi satu berguguran serta tersungkur.Sekarang  Allah perlihatkan kelemahan mereka dengan terang benderang. Semacam terangnya matahari di siang hari.

Para Raja serta Presiden yang disangka sebagai manusia yang paling ‘super’ dengan kekuasaan yang dimilikinya, saat ini berguguran, tanpa bisa menunda-nunda lagi. Mereka berangkat dengan hina. Manusia-manusia yang selagi ini sudah menyebutkan kearoganannya, serta tidak mau tunduk dengan Allah Rabbul Alamin,Sekarang  dipelihatkan bakal datangnya kekuasaan Allah dihadapan mereka.

Aqidah tauhid memunculkan harga diri yang amat tinggi dalam jiwa pemeluknya.Nir  ada orang-orang mukmin yang benar “haqqan” menjadi hina dina. Sebab seluruh jiwa raganya hanya bersedia tunduk terhadap Allah. Maka apapun yang terjadi dalam kenasibannya, tidak sempat mereka risaukan.

Seorang yang beriman  wajib thaat terhadap Raja, Presiden serta Sultan, hanya selagi mereka tetap menjalankan keadilan. Sebab hanya Allah yang menyuruh berbuat adil, serta taat terhadap keadilan. Seorang mukmin tidak bakal sempat tunduk terhadap kezaliman serta kebathilan. Sebab Allah yang melarang kazaliman serta kebathilan. Dalam bentuk apapun.

Seorang mukmin tidak  wajib tunduk terhadap penguasa yang arogan serta angkuh. Sebab yang mempunyai kearoganan serta keangkuhan itu hanyalah Allah semata. Bukan manusia.

Orang-orang mukmin dibolehkan  hormat serta menghormati terhadap penguasa, semacam Raja, Presiden serta Sulthan, selagi mereka tetap berlaku adil, selagi tetap ber- “amar ma’ruf, nahyi munkar”, sebab hanya itulah yang sesuai dengan kalimat : La ilaha illal Lah”. Wallahu’alam.


Sumber ;eramuslim ,com