Senin, 28 Maret 2016
Berlangganan

Mengharukan! Kisah Nyata Istri yang Mengkhianati Suaminya dan Berzina Karena Facebook

Baitsalmaqdis - Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Berikut ini
merupakan suatu  kisah nyata. Ini merupakan kesaksian seorang istri yang menulis pada note di facebooknya mengenai dia yang terjebak perselingkuhan serta perzinaaan dampak segi kurang baik facebook. Semoga kami semuaBisa mendapat pelajaran yang berharga dari kisah ini.


"Pernikahanku dengan Rudi (nama samaran) telah memasuki sepuluh tahun. Hingga saat itu hubunganku dengan Rudi sangat harmonis. Ditambah lagi dengan hadirnya tiga buah hati kami.

Tetapi, suatu  musibah dalam keluargaku mulai timbul ketika aku mengetahui facebook. Sebab jejaring sosial inilah cita-citaku untuk membangun rumah tangga yang utuh berantakan. Aku yang sehari-hari hanya sebagai bunda rumah tangga tergoda dengan rayuan laki-laki lain melewati facebook.
Kisah ini bermula pada tahun 2009 ketika aku diperkenalkan oleh suamiku mengenai facebook. Saat itu, aku yang hanya bekerja sebagai bunda rumah tangga seakan mendapat hiburan baru. Suamiku pun bahagia sebab menontonku yang tidak lagi jenuh sewaktu mengerjakan pekerjaan rumah serta menjaga anak-anak. Pendek cerita, seusai sebulan mengetahui facebook, aku merasa tidak ada yang istimewa pada jejaring sosial ini. Tetapi, seusai mengetahui fitur chat (obrolan), aku mulai menikmatinya. Apalagi tidak sedikit yang ingin berkenalan denganku, baik itu laki-laki, maupun ibu-ibu.Paras ku terbukti ayu. Kulitku putih bersih.  Kiniusiaku kurang lebih 34 tahun. Aku memasang gambar profil yang lumayan luar biasa di facebook. Mungkin ini yang membikin tidak sedikit orang berminat untuk berkenalan lebih jauh denganku.

Dari sekian tidak sedikit laki-laki yang menyapaku di facebook, ada berbagai lelaki yang mengaku berminat kepadaku. Mesikipun saat itu aku berbicara bahwa aku telah punya anak serta suami jadi sebetulnya mereka tidak pantas untuk menyukaiku.

Awalnya aku bertekad untuk tidak tergoda dengan bujuk rayu sejumlah lelaki di facebook. Tetapi, seusai aku mengetahui Salam (nama samaran), semuanya berubah. Salam merupakan salah satu pejabat di perusahaan BUMN di Sulawesi Selatan. Salam sangatlah membikinku terpikat serta sanggup menggoyahkan imanku. Bahasanya yang santun, serta caranya ia memberiku perhatian di facebook telah membikin hatiku luluh.

Setiap hari kita berbincang-bincang lewat facebook. Bahkan kita saling bertukar pikiran mengenai rumah tangga kita masing-masing. Dapat  dibilang kita saling curhat. Dari sinilah perasaan aneh itu muncul, baik dalam diri saya maupun dalam diri Salam. Akhirnya, Salam menyebutkan rasa cintanya kepadaku lewat chat serta ingin berjumpa denganku.

Aku yang sejak awal telah berminat dengan Salam tidak sanggup menolaknya. Tetapi, aku tetap malu-malu menyebutkan rasa cinta ini kepadanya.

Seusai sekian bulan hanya chatting di facebook, kita pun sepakat untuk berjumpa. Kita kemudian meperbuat pertemuan di salah satu restoran di Makassar tahap barat. Saat itu Salam datang seorang diri, sementara aku mengangkat anak bungsuku.

Mesikipun aku menyukainya, aku tidak ingin pertemuan kita memunculkan fitnah. Perasaanku deg-degan saat berjumpa dengan Salam. Ia pun menyapaku dengan suara berat. Ada perasaan lain yag timbul di dalam hatiku. Di tempat itu, Salam pun kembali menyatakan ketertarikannya kepadaku. Aku pun menyatakan hal yang sama.

Pertemuan dengan Salam di restoran tersebut bukanlah hal yang terakhir. Sejak pertemuan itu, kami pun sering janjian untuk bertemu. Bahkan, kadang, aku bertemu dengan Salam seorang diri tanpa membawa anakku. Kebetulan di rumah aku memiliki seorang pembantu rumah tangga.

Rupanya, inilah awal dari keretakan rumah tanggaku dengan Rudi. Aku sudah mulai jarang di rumah tanpa sepengetahuan Rudi. Maklum, setiap hari Rudi bekerja mulai dari pagi hingga malam.

Sementara aku terkadang selalu bertemu dengan Salam dari siang hingga sore. Salam telah membuka mataku tentang indahnya dunia ini. Ia mengajak aku berjalan-jalan ke mall untukshopping, wisata kuliner, dan mendatangi tempat-tempat hiburan lainnya. Ini semua kulakukan tanpa harus mengeluarkan uang. Aku seakan-akan sudah terjebak dalam kehidupan foya-foya dan gemerlap dunia.

Walaupun aku sering berfoya-foya dengan Salam, sikapku di rumah tetap seperti biasa. Aku tetap melayani suamiku ketika ia baru pulang dari kantor, termasuk mengurus pakaian dan makanannya saat ia akan ke kantor di pagi hari.

Setelah jalan bersama dengan Salam selama dua bulan, aku pun tak mampu menolak ajakan Salam untuk bertemu di hotel. Saat itu Salam sudah membooking salah satu kamar di salah satu hotel berbintang di Makassar.

Kira-kira pada pukul 11.00 malam, aku datang menemuinya di kamar itu. Setelah kami berbincang-bincang selama beberapa menit, aku tak kuasa ketika Salam memeluk tubuhku. Akhirnya, aku pun terjebak, dan rela melakukan hubungan suami istri dengan lelaki yang bukan suamiku sendiri.

Sejak peristiwa itu, kami sering melakukannya, berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel yang lain. Aku pun begitu menikmati kehidupanku ini. Namun, hatiku setiap hari berteriak. Aku tak rela mengkhianati suamiku yang sudah memberiku tiga orang anak. Apalagi ia begitu baik dan begitu mempercayaiku. Ia pun sangat disenangi oleh keluargaku.

Aku ingin lepas dari kehidupan Salam yang harus kuakui telah memberi warna baru dalam hidupku. Ia pun mengaku tulus mencintaiku. Di depanku ia juga mengaku berdosa telah mengkhianati istrinya. Tapi, sama seperti aku, ia tak bisa meninggalkanku.

Hari-hari terus berlalu dan bulan-bulan pun silih berganti, sedangkan kehidupanku tak ada yang berubah. Aku dan Salam masih tetap jalan bersama. Bahkan, aku semakin takut kehilangannya. Namun, peribahasa yang mengatakan, "sepandai- pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga" telah terbukti kepada diriku.

Sepandai-pandainya aku menyembunyikan hubunganku dengan Salam, akhirnya ketahuan juga oleh suamiku. Aku ketahuan selingkuh setelah suamiku membaca SMS Salam yang berisi kata-kata mesra dari Salam. Ia pun memaksa aku untuk mengakuinya. Saat itu aku pun pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi suamiku langsung menghubungi nomor ponsel Salam. Awalnya Salam membantah, dan mengatakan bahwa ia dan diriku hanya berteman.

Namun, setelah diancam oleh suamiku, Salam mengakuinya dan meminta maaf. Namun, suamiku sudah terlanjur sakit. Ia pun langsung menceraikanku. Saat ini aku dan Rudi masih dalam tahap perceraian.

Namun, dalam do'aku setiap selesai shalat, aku bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta'ala, kepada suamiku, kepada anak-anakku dan kepada keluargaku karena aku telah menyia-nyiakan cinta mereka. Aku ikhlas menerima ini semua atas konsekuensi dari perbuatanku sendiri. Namun, aku masih tetap berharap untuk bisa kembali bersama dengan Rudi, dan akan aku buktikan untuk menjadi istri yang baik."

Catatan : Sebenarnya teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia dalam kehidupannya sehari hari, tapi sayangnya, kita sendiri yang menyalahgunakan teknologi tersebut untuk hal-hal yang buruk. Sungguh, salah satu sumber perceraian terbesar di dunia saat ini adalah perselingkuhan via Facebook, Twitter, BBM, dan aplikasi-aplikasi sosial lainnya.

Jadi gunakanlah teknologi dengan bijak, serta hati-hatilah karena setan akan terus menggoda untuk menyesatkan diri kita semua. Gunakanlah jejaring sosial untuk mendapatkan keberkahan silaturahim, mencari ilmu yang bermanfaat, atau untuk berdakwah. Nasihat terutama untuk wanita, janganlah memasang foto yang memperlihatkan aurat sehingga menarik perhatian lawan jenis.

Terima kasih dan mudah mudahan artikel ini bermanfaat untuk kita 

Sumber: Lampuislam,org