Minggu, 27 Maret 2016
Berlangganan

Ingin Doamu Selalu Dikabulkan Allah? Ini Nih Cara Mudahnya…

 Imam Ibnul Jauzi  menulis sebuah buku tentang Imam Ahmad . Beliau menceritakan detailnya dengan indah yang mengajarkan kepada kita pentingnya zikir harian.
Imam Ahmad sangat dikenal di kalangan umat Islam, baik sebelum maupun sesudah datangnya fitnah (ujian) selama hidupnya. Imam Adz-Dzahabi mengatakan bahwa ia memiliki pelayat terbanyak pada masa itu. Dalam satu hari, 1,3 juta orang datang untuk berdoa untuknya. Subhanallah.
Coba bayangkan, betapa terkenal dan dicintainya beliau. Beliau selalu menutupi wajahnya ketika bepergian untuk mencari ilmu sehingga orang tidak akan mengenalnya. Lihatlah betapa rendah hatinya beliau.
Suatu hari, ia bepergian ke Syam. Dalam perjalanan, ia berhenti sejenak di Masjid untuk beristirahat.
Penjaga masjid berkata kepadanya, “Keluar kau, masjid ini sudah tutup”.
“Saya tidak punya tempat untuk pergi,” kata Imam Ahmad.
“Pergilah .. keluar!!” kata penjaga.
Sebenarnya, bisa saja ia berkata, “Saya adalah Imam Ahmad,” tapi ternyata tidak. Justru sebaliknya, beliau, mengemas barang-barangnya dan pergi menuju tangga masjid untuk istirahat. Penjaga datang dari luar dan mengatakan kepadanya untuk turun tangga dan pergi ke tempat lain. Imam Ahmad tidak tahu harus berbuat apa. Penjaga tersebut kemudian memegang kaki Imam Ahmad dan menyeretnya ke tengah jalan.
“Uhh… Baiklah saya pergi..” kata Imam Ahmad sambil menahan sakit.
Kemudian, ada seorang tukang roti yang memiliki toko roti di seberang jalan melihat Imam Ahmad dan berkata, “Anda dapat bermalam di toko roti saya. Saya akan melakukan beberapa pekerjaan .. sementara itu, Anda bisa beristirahat di sini.”
Tukang roti itu kemudian menunjukkan tempat istirahat kepada beliau. Imam Ahmad  mengamati orang ini. Dia mencampur adonan kemudian memasukkannya ke dalam oven. Di setiap proses membuat kue .. menguleni, mencetak, memanggang, dan seterusnya, si tukang roti itu berucap:
Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allaahu Akbar …
Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allaahu Akbar …
Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allaahu Akbar …
Sepanjang malam, ia senantiasa bertasbih kepada Allah. Imam Ahmad terkejut. Ia berpikir, biasanya orang-orang cepat bosan ketika berzikir, baik ketika tahajud, i’tikaf, dan ibadah lainnya, namun orang ini selalu melakukan zikir setiap saat di tempat kerjanya.
Imam Ahmad kemudian bertanya kepadanya, “Sudah berapa lama engkau melakukan hal ini?” Dia menjawab, “Hal yang mana?”
“Berzikir kepada Allah,” jawab beliau.
“Seumur hidupku,” kata tukang roti.
Lalu, Imam Ahmad mananyai dia pertanyaan kedua. “Apa yang Allah berikan dari semua zikir yang engkau lakukan setiap hari ini?Apa hasilnya?”
“Mâ da’utullaha li syai’in, illa a’tâni iyyaya …” (Apa saja yang saya pinta kepada Allah, semua pasti dikabulkan oleh-Nya).”
Imam Ahmad berkata, “Subhanallah, setiap engkau berdoa, Allah pasti mengabulkannya?!”
Pria itu mengulangi .. “Saya selalu meminta kepada Allah, dan Dia pasti memberikannya padaku … kecuali satu hal. “
Imam Ahmad  berkata, “Apa itu?”
Ia berkata, “Saya ingin punya kesempatan untuk bertemu dengan Imam Ahmad.”
Imam Ahmad  tak kuat menahan haru, ia menangis hingga meneteskan air mata. Imam Ahmad memeluk erat orang tersebut dan berkata:
“Subhanallah! Qad jâ’aka bi Ahmad. Yajurruhu bi rijlihi ila makhbazikh…” (Suhanallah! Allah telah membawamu, Ahmad. Allah menyeret kaki Ahmad ke toko roti Anda). Kalau bukan untuk Anda, saya bisa tidur dengan tenang di Masjid.”
Subhanallah…
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”
(QS Al-A’raf: 205) 
Sumber :kiblat,com