Senin, 28 Maret 2016
Berlangganan

Kisah Nyata Mahasiswi Cantik Yang Meninggal Setelah Berzina Yang Membuat Semua Orang Terharu Membacanya

Baitsalmaqdis - Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, rabb semesta alam. Shalawat serta salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga serta para sahabatnya.

Ratna (nama samaran) (22) mati dibunuh kekasih haramnya sendiri. Virtual t Ratna ditemukan warga dalam karung plastik besar di tepi Sungai Cisadane, Rumpin, Bogor pada Ahad 11 Agustus lalu.


Bambang (nama samaran) (25) merupakan eksekutornya. Dirinya menjalin hubungan asmara dengan mahasiswi Universitas Pamulang (Unpam) semester 4 pada tahun 2010 tetapi, berbagai bulan kemudian hubungan keduanya kandas. Lalu mereka kembali berpacaran saat bulan puasa kemarin.

Menurut kesaksian Bambang , sebelum pembunuhan itu terjadi mereka berzina terlebih dahulu. Sesudah melakukan yang sangat hina di mata agama ini, Ratna meminjam Hand Phone pacarnya tersebut serta menghilangkan nomor kontak handphonenya. Bambang pun marah. Terjadilah pertengkaran keduanya. Pertengkaran terus panas jadi Bambang memutuskan hubungannya.

Ratna pun mengancam bakal menyebarluaskan bahwa mereka sudah berhubungan intim, melewati media jejaring sosial facebook. Sampai pada akhirnya, Bambang membunuh Ratna.

Lalu Bambang membenamkan wajah Ratna ke tanah. Seusai menonton Ratna terkapar lemas di tanah, Bambang kemudian menjerat leher Ratna dengan kerudung yang dikenakan mahasiswi itu. Bambang kemudian membungkus Ratna ke dalam karung serta membuangnya di pinggiran Sungai Cisadane.

Simpelnya, Ratna meninggal seusai melakukan zina bersama pasangan haramnya. Padahal ancaman siksa atas pelaku zina benar-benar berat. Bahkan, apabila tegak hukum Islam si pezina yang belum sempat menikah dicambuk di depanAwam setidak sedikit 100 kali, lalu diasingkan selagi satu tahun.

Di alam kubur, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sudah mengadukan siksa ngeri bagi pelaku zina dalam mimpinya. Yakni, pezina laki-laki serta perempuan dalam keadaan telanjang ditaruh pada suatu  tungku api yang sangat besar, tahap bawahnya sangat luas sementara tahap atasnya lebih sempit. Di bawah tungku tersebut dinyalakan api yang menyala-nyala. Terdengar dari dalamnya kegaduhan serta suara teriakan yang mengerikan. Apabila api itu menyala maka terangkatlah mereka jadi hamper-hampir terlempar ke luar. Mereka menjerit sejadi-jadinya. Tetapi apabila apinya mengecil maka mereka kembali turun. Serta siksa tersebut bakal berulang-ulang mereka rasakan jadi terjadinya kiamat. (HR. Al-Bukhari dari Saterjangkau bin Jundub)

Dan seusai terjadinya kiamat, siksa yang lebih berat serta keras sudah menanti mereka.

Kerasnya ancaman hukuman bagi pezina tidak lepas dari beratnya lakukanan zina dalam pandangan Islam. Bahkan sebagian hadits mengindikasikan hilangnya iman dari diri pezina saat ia berzina.

“Seorang pezina yang bakal berzina tidak bakal jadi berzina ketika dalam keadaan beriman. Seorang pencuri yang bakal mencuri tidak bakal jadi mencuri ketika dalam keadaan beriman. Seorang peminum khamar yang bakal meminum khamar tidak bakal jadi meminumnya ketika dirinya dalam keadaan beriman.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi serta Ibnu Majah. Lafadz milik Muslim)

Imam Nawawi Rahimahullah mengatakan, “Para ulama tidak sama pendapat tentang hadits di atas. Tetapi makna yang benar merupakan lakukanan maksiat di atas tidak bakal dilakukan, apabila orang itu mempunyai keimanan yang sempurna. Arti ini diambil dari lafadz-lafadz yang diungkapkan untuk penafian sesuatu serta yang dimaksudkan merupakan penafian sebagaimana adanya.”

Dalam Shahih Bukhari, seusai beliau meriwayatkan hadis ini, Ikrimah mengatakan, “ Aku  bertanya terhadap Ibnu Abbas, ‘Bagaimana tercabutnya keimanan dari orang itu?”

Ibnu Abbas menjawab, “Semacam ini.” Ibnu Abbas menjalin jari-jarinya serta melepaskankan jalinan jari-jarinya. Ibnu Abbas kembali membahas, “Apabila dirinya bertaubat, maka jari-jari ini bakal kembali terjalin." Demikianlah, Ibnu Abbas kembali menunjukan jari-jarinya yang terjalin.

Dalam hadits lainnya, Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila seorang hamba berzina, maka iman bakal keluar darinya, maka dirinya semacam payung yang berada di atas kepalanya. Apabila dirinya meninggalkan lakukanan zina itu, maka keimanan itu bakal kembali terhadap dirinya.” (HR. At Tirmizi sertaAbu Dawud)

Sebabnya, bagi saudaraku muslimin serta muslimat janganlah dekati lakukanan zina. Sesungguhnya Allah sangatmarah terhadap lakukanan tersebut, memperingatkan dari segala sesuatu yang menghantarkan kepadanya, serta mengancam dengan kehinaan di dunia serta siksa yang pedih di akhirat.

Semoga Allah menguatkan kami rutin serta menjauhkan dari segala sebab kekurang baikan iman. Aamin ya Robbal alamin.

Wallahu A’lam.

Sumber :Lampuislam ,org