Senin, 28 Maret 2016
Berlangganan

Cintamu Membawaku ke Surga


Al-Mubarrid menyatakan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin Amr an-Nakha’I, ia mengatakan : “Merupakan di Kufah, tersedia seorang pemuda tampan. Dirinya kuat beribadah dan sangat rajin. Sebuahsaat dirinya mampir berkunjung ke kampong dari Anak cucu An-Nakha. Dirinya menonton seorang wanita cantik dari kalangan mereka jadi dirinya jatuh cinta dan kasmaran. Dan nyatanya si wanita cantik jelita ini pun begitu juga pada nya. Sebab telah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang untuk menikahinya terhadap ayahnya. Namun si ayah mengadukan bahwa putrinya telah di jodohkan dengan sepupunya. Mesikipun demikian, cinta kedua nya tak bisa dipadamkan bahkan terus berkobar-kobar. Si wanita ini akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda.

Surat itu berbunyi :
“Aku telah tahu alangkah besarnya cinta mu terhadap ku, dan alangkah besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kalian setuju, aku bakal mengunjungi mu alias aku bakal mempermudahkan jalan bagi mu untuk datang menemui ku dirumahku.”

Dijawab oleh pemuda yang rajin beribadah tadi melewati orang suruhan nya :

“Aku tak setuju dengan dua pilihan mu itu : Sebab Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Sesungguhnya aku takut apabila mendurhakai Tuhanku terhadap siksa hari yang besar (kiamat)”. [Al-Qur’an Surat Yunus ayat 15]
Aku takut terhadap api yang tak sempat mengecil nyala nya dan tak sempat padam kobaran nya.”

Ketika disampaikan balasan pesan tadi dari pemuda itu terhadap si wanita, wanita itu mengatakan :
“Walau demikian, rupanya dirinya tetap takut terhadap Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa terhadap Allah dari orang lain. Semua hamba sama – sama berhak untuk itu.”

Kemudian wanita itu meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan lakukanan – lakukanan kurang baiknya dan mulai beribadah mendekatkan diri terhadap Allah. Bakal namun dirinya tetap menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda tersebut.
Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan perasaan rindu yang membara, hingga akhirnya dirinya meninggal dunia sebab nya. Dan si pemuda itu tak jarang kali menziarahi kuburan wanita itu, dirinya menangis dan mendoakan nya.

Suatu waktu pemuda itu tertidur diatas kuburan nya. Dirinya bermimpi bertemu dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dirinya sempat bertanya terhadap wanita itu : “Bagaimana keadaan mu? Dan apa yang kau bisakan seusai meninggal?”

Wanita itu menjawab : “Sebaik – baik cinta – wahai orang yang bertanya- merupakan cinta mu. Sebuah cinta yang bisa menggiring menuju kebaikan.”

Pemuda itu bertanya : “Apabila demikian, kemanakah kau menuju?”

Wanita itu menjawab : “AkuSekarang  menuju pada kenikmatan dan kenasiban yang tak ada akhirnya. DiNirwana kekekalan yang bisa ku miliki dan tak bakal sempat rusak.”

Pemuda itu mengatakan : “Aku berharap kau rutin ingat pada ku disana, sebab aku disini juga tak bakal melupakan mu.”

Wanita itu menjawab : “Demi Allah, aku juga tak bakal melupakanmu. Dan aku meminta terhadap Tuhan ku dan Tuhan mu supaya kami kelak bisa dikumpulkan (disurga). Maka batulah aku dalam faktor ini dengan kesungguhan mu dalam beribadah.”

Si pemuda itu bertanya : “Kapan aku bisa menontonmu?”

Jawab si wanita itu : “Tidak lama lagi, engkau bakal datang menonton ku.”
Tujuh hari seusai mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah Subhanahu wa ta’ala menuju kehadirat-Nya, meninggal dunia.



Sumber :kisah islam ,net